RAKYAT.NEWS, Olahraga –  Kelanjutan Liga 2 dan 3 Indonesia belum jelas. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Zainudin Amali menegaskan sikap pemerintah terhadap pelaksanaan kompetisi di Indonesia untuk seluruh kasta liga hanya membantu memfasilitasi tidak ada intervensi.

“Jadi posisi pemerintah hanya mencarikan jalan keluar untuk kelanjutan kompetisi, membantu memfasilitasi, tetapi tidak mengintervensi,” kata Menpora Amali saat jumpa pers di Kantor Kemenpora, dilansir dari laman resmi Kemenpora.go.id, Selasa, 31Januari 2023.

Zainuddin mengatakan, keputusan yang sudah diambil dari federasi (PSSI) dan PT LIB saat pertemuan dengan klub-klub Liga 2 terkait kelanjutan pelaksanaan Liga 2 bukan menjadi ranahnya.

“Apa yang sudah menjadi keputusan pertemuan Liga 2 dan PSSI serta LIB, ya kami hanya terima saja, kami tidak bisa memaksakan besok harus ada kompetisi, itu namanya intervensi, itu kami hindari,” tegas Menpora Amali.

Ia kembali menegaskan, sikap pemerintah, sangat jelas. Hanya memfasilitasi dan membantu komunikasi dengan kepengurusan baru nantinya yang terpilih usai KLB.

“Kepada kepengurusan baru nantinya, pemerintah juga akan beritahu, ini loh catatan yang ditinggalkan oleh yang sebelumnya dan ini harus dilaksanakan. Tugas pemerintah untuk mengingatkan itu dan apabila butuh dukungan kita akan dukung, minta difasilitasi kita akan fasilitasi,” imbuh Amali.

Senin, 30 Januari 2023, sejumlah perwakilan klub Liga 2 dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) telah bertemu untuk membahas kejelasan kelanjutan liga. Perwakilan klub-klub Liga 2 dan APPI terdiri dari CEO APPI Hardika Aji, Presiden APPI Andritany, Manajer Persipura Jayapura Yan P. Mandenas, Bekasi FC Hamka Hamzah, FC Bekasi City Amri, Sulut United Ridho, Persipura Charly Lopula, PSMS Medan Andry Mahyar dan Fuad.