RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kinerja wasit Ahmed Al Kaf dalam pertandingan antara Bahrain dan Timnas Indonesia pada Kamis (10/10) menuai kritik tajam dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, menganggap Al Kaf tidak adil dalam memimpin pertandingan tersebut. Menurutnya, insiden semacam itu tidak boleh dianggap remeh dan harus segera diprotes kepada AFC dan atau FIFA.

Keputusan Al Kaf yang paling kontroversial adalah penambahan waktu injury time. Meskipun wasit keempat memberi tambahan waktu enam menit, pertandingan baru berakhir setelah 11 menit.

“Saya waktu itu masih di kaki gunung Cartenz, tapi masih bisa nonton. Siapapun yang punya rasa ke Indonesia pasti kecewa berat dengan apa yang dilakukan oleh wasit.”

“Kita sama-sama lihat kok, plus 10 bukan plus enam dan kecurangan ini tidak bisa dibiarkan. Ini menyakitkan dan dengan segala macam cara kita akan berusaha [memprotes],” kata Okto, Senin (14/10).

Okto, yang merupakan mantan promotor tinju internasional, menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh diperlakukan secara sewenang-wenang oleh wasit. Prinsip sportivitas dalam olahraga harus dijunjung tinggi.

Secara personal, Okto telah berbicara dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. KOI secara individu dan institusi mendukung langkah PSSI untuk memprotes kepada AFC dan atau FIFA.

“Saya berkomunikasi dengan PSSI, terutama kakak saya Erick Thohir, karena ini tidak boleh dibiarkan. Indonesia tidak boleh jadi korban. Kita terus berupaya,” katanya.

“Berusaha, tapi kalau kita diganjal terus dengan cara yang tidak elegan seperti ini kan tidak baik. Sehingga sikap NOC Indonesia sangat jelas, kita mengecam keras kecurangan yang terjadi.”

Selanjutnya, KOI berharap agar Indonesia tidak mengalami perlakuan yang sama saat berhadapan dengan China pada Selasa (15/10). Okto berharap wasit yang memimpin pertandingan tersebut lebih objektif.

“Karena ini [dicurangi wasit] sangat menyakitkan hati Indonesia, kita berjuang menjunjung sportivitas supaya Indonesia bisa mendapatkan peluang yang sama dengan yang lain,” katanya.