RAKYAT NEWS, JAKARTA – Timnas Korea Selatan berisiko tidak dapat melaju ke Piala Dunia 2026 karena campur tangan pemerintah dalam aktivitas Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).

Dari laporan Korea Times, Kementerian Olahraga Korea Selatan menyerukan tindakan hukuman terhadap Presiden KFA Chung Mong Gyu.

Inspektur Jenderal Kementerian Olahraga Korea Choi Hyun Joon menyatakan bahwa Chung Mong Gyu terlibat dalam beberapa pelanggaran berdasarkan hasil audit pemerintah.

Chung Mong Gyu dituduh terlibat dalam praktik ilegal terutama terkait penunjukan Jurgen Klinsmann dan Hong Myung Bo sebagai pelatih timnas Korea Selatan.

“Kami telah melakukan audit pada 29 Juli atas penunjukan pelatih Jurgen Klinsmann dan Hong Myung Bo oleh KFA, amnesti mendadak dan penarikan personel sepak bola yang korup, serta proyek Pusat Sepak Bola Nasional.”

“Hasil audit akhir mengonfirmasi 27 kasus praktik bisnis ilegal dan tidak pantas, yang karenanya kami menuntut tindakan disipliner, koreksi, dan sanksi serta menuntut mereka [KFA] untuk menetapkan langkah-langkah perbaikan yang wajar,” kata Choi Hyun Joon dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Rabu (6/11).

Choi Hyun Joon meminta KFA untuk segera mencopot Chung Mong Gyu dari jabatannya sebagai Presiden KFA dan membuka kesempatan untuk memilih kembali pelatih timnas Korea Selatan.

“Kami menuntut tindakan disipliner yang berat atau setidaknya penangguhan bagi Presiden Chung Mong Gyu dan pejabat terkait lainnya, dengan menganggap mereka bertanggung jawab atas proses penunjukan pelatih tim nasional yang tidak pantas dan manajemen organisasi yang buruk.”

“Terkait penunjukan Hong Myung Bo, kami memberitahu KFA untuk menyusun rencana guna memperbaiki kekurangan prosedural, termasuk kemungkinan penunjukan kembali pelatih tim nasional dari awal,” ujar Choi Hyun Joon.

Sejak Kementerian Olahraga Korea memulai penyelidikan terhadap KFA pada Juli 2024, FIFA telah memperingatkan KFA tentang kemungkinan sanksi jika terjadi campur tangan pemerintah dalam operasional mereka.

Jika KFA mematuhi tuntutan pemerintah untuk menghukum Chung Mong Gyu, maka Korea Selatan berpotensi dilarang berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola internasional yang diawasi oleh FIFA, termasuk Piala Dunia 2026.

Saat ini, Korea Selatan memimpin klasemen Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan koleksi 10 poin, unggul tiga poin dari Yordania dan Irak.

Choi Hyun Joon menekankan bahwa Pemerintah Korea Selatan menghormati statuta FIFA dan otonomi KFA dalam konteks ini.

“Banyak orang menyatakan kekecewaan mereka dengan proses pengambilan keputusan yang tidak adil dan tidak transparan saat merekrut pelatih kepala tim nasional, dan kami memutuskan untuk meluncurkan penyelidikan ini sebagai badan pengawas,” kata Choi.

“Kami sama sekali tidak berpikir bahwa kami telah melanggar kebijakan FIFA. FIFA juga menuntut asosiasi anggotanya untuk mengikuti aturannya. Menurut pemahaman saya, FIFA yakin penyelidikan kami dilakukan dalam upaya untuk memastikan tata kelola yang baik di KFA,” ujar Choi.