Selepas laga Paisley tak ragu untuk melontarkan kritik pedas kepada para pemainnya atas penampilan yang oleh media-media Inggris dilabeli dengan terma “mati gaya”.

“Saya tak pernah melihat tim ini tampil seperti tadi, sangat tumpul, miskin ide dan malas bergerak. Saya sungguh tidak mengerti apa yang terjadi,” kata Paisley dikutip dari laporan The Guardian dan Daily Mirror.

 

Manajer Liverpool Juergen Klopp jelas tak ingin adegan 38 tahun silam terulang kembali saat timnya menantang Flamengo dalam partai final Piala Dunia Antarklub di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Sabtu (21/12) setempat atau Minggu (22/12) dini hari WIB.

Flamengo sudah lebih dulu mencapai final setelah menyingkirkan jawara Liga Champions Asia Al Hilal dengan skor cukup meyakinkan 3-1.

Sedangkan The Reds seperti biasa harus menekuni “The Liverpool Way” kala mengalahkan juara Liga Champions CONCACAF Monterrey 2-1 berkat gol menit-menit akhir Roberto Firmino.

Selain Firmino, legiun Brazil lainnya kiper Alisson Becker juga berperan penting atas kelolosan Liverpool ke final di tengah absennya bek tangguh Virgil van Dijk dengan menggagalkan tak kurang dari enam peluang berbahaya Monterrey.

Kendati berstatus tim Brazil, Klopp menyebut Flamengo saat ini terpengaruh gaya bermain Eropa lantaran kehadiran Jorge Jesus yang menduduki kursi manajer O Mengao.

Terlebih lagi, belum jelasnya kondisi Van Dijk bakal membuat lini pertahanan Liverpool harus bekerja ekstra keras untuk bisa mematikan Gabriel “Gabigol” Barbosa, pemain pinjaman asal Inter Milan yang bertanggung jawab penuh atas gelar juara Copa Libertadores Flamengo sebulanan lalu.

Tentu saja, Klopp bukanlah sosok yang mengharapkan kontribusi duo Brazil kembali jadi penyelamat Liverpool ataupun kehadiran sosok Van Dijk sebagai tembok utama pertahanan semata.