JAYAPURA – Petinju Jawa Barat (Jabar), Michael Muskita masih mampu mengalahkan petinju andalan Sulawesi Selatan (Sulsel), John Yambe, pada babak penyisihan kelas 75 kg Cabang Olahraga (Babor) Tinju PON XX Papua 2021 di GOR Cendrawasih APO, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021).

Baca Juga: Sepak Takraw Sulsel Sukses Kawinkan Emas Putra dan Putri

Laga yang mempertenukan kedua andalan masing-masing Provinsi tersebut berlangsung dengan kemenangan Michael Muskita atas wakil Sulsel yang harus menyerah di ronde kedua setelah kalah Referee Stops Contest (RSC).

Michael Muskita yang merupakan salah satu petinju terbaik di kelasnya, itu dikarenakan pria kelahiran Ambon 11 Januari 2001 tersebut juga merupakan salah satu Anak asuh Alberto Alfonso yang sering menjadi langganan Pelatnas. Sehingga dapat dikatakan dari segi pengalaman memang jauh lebih unggul.

Saat ini, Michael Muskita sedang menjalani Pelatnas persiapan event terbesar di Asia Tenggara, yaitu SEA Games Vietnam 2021.
Sebelumnya, Michael juga pernah mewakili Indonesia pada Pra Olimpiade di Amman Yordania, Maret 2020. Tetapi, Ia harus terhenti di delapan besar setelah menyerah dari petinju India, Ashish Kumar.

Di sisi lain, Petinju Sulsel, memang masih dapat dikatakan tergolong muda dalam dunia tinju. Jhon Yambe memang baru tiga tahun terakhir ini naik ring.

John Yambe yang merupakan petinju berdarah Papua ini memang belum memiliki prestasi yang sama dengan Muskita yang telah punya jam terbang lebih di berbagai kejuaraan level nasional maupun internasional.

Petinju binaan Sasana Hasanuddin, Kodam XIV/Hasanuddin ini hanya memiliki pengalaman di level nasional ketika ikut Pra PON seri kedua Wilayah Timur dan Tengah di Bogor Desember 2019 Lalu. Namun, Selebihnya masih sebatas lokal.

Pelatih Tinju Sulsel, Dufri Masihor, mengatakan bahwa dirinya mengakui jika Michael Muskita dari segi pengalaman dan kualitas memang masih di atas John Yambe.

‘’Jhon memang kalah pengalaman. Itu harus kita akui lawan (Michael) memang bagus. Ini pengalaman berharga bagi Jhon untuk bisa lebih memperbaiki diri,” kata Dufri

Lanjut Mantan petinju nasional peraih medali emas SEA Games 1997 Jakarta ini, mengungkapkan bahwa meski empat anak asuhnya telah angkat koper lebih dulu, Namu masih memiliki satu harapan lagi untuk Sulsel yakni Holy Masihor yang bisa pulang membawa medali lewat Cabor tinju.

‘’Doakan semoga Holy bisa membawa pulang membawa emas dari PON Papua,” ungkapnya.

Sementara itu, Manajer Tim Tinju Sulsel, Muh Tawing, juga menegaskan bahwa lawan yang dihadapi Jhon jauh lebih unggul.

‘’Ini pengalaman berharga bagi Jhon untuk bisa mengasah diri agar bisa berlatih lebih giat lagi. PON kali ini juga menjadi pengalaman berharga bagi dia. Saya berharap dia tidak putus asa. Tetap semangat dan terus mengasah kemampuan untuk menghadapi event-even nasional berikutnya,” imbuh Tawing.

Tawing berpesan, bahwa dalam setiap kekalahan tentunya pasti akan selalu ada sebuah pelajaran yang menunjukkan kepada kita bagaimana cara menggapai kemenangan pada hari-hari lainnya.

‘’Karena pada hakikatnya, pengalaman adalah guru terbaik,” ujarnya.

Tawing mengaku jika meskipun empat atlet binaanya telah gugur, Tetapi Ia masih akan tetap mendampingi para atlet tinju Sulsel hingga berakhirnya PON XX Papua 2021.

Tim Sulsel masih menyisakan satu petinjunya yakni Josua Holy Masihor. Ia melangkah ke babak semifinal kelas 52 kg setelah mampu menyingkirkan wakil Bangka Belitung, Ade Ilham Tapajati.

Tiga lainnya lebih dulu angkat koper setelah gagal di babak penyisihan. Masing-masing Hindriawati Haer kelas 54 kg putri, Daud Fairyo kelas 65 kg dan Haris Mongga kelas 91 kg