Sementara itu, pelatih Kontingen Aeromodelling Jawa Tengah, Wihandaya mengakui, mengungkapkan bahwa salah satu pendukung penting aeromodelling adalah kecukupan listrik. Stabilitas daya membuat proses penambahan daya dan proses persiapan lainnya berjalan dengan lancar.

Selama berkompetisi, Ia pun tak pernah mandapati gangguan aliran listrik. PLN juga telah menyiapkan infrastruktur dan peralatan agar semua tim bisa bekerja dengan maksimal.

“Yang kita butuhkan adalah yang ada sumber energi, yang ada listrik. Terima kasih kepada PLN, yang telah menyiapkan semua peralatan dengan lengkap, dan tidak mati-mati. Jadi mantaplah, mantap sekali,” ungkap Wihandaya.

Perlu diketahui, PT PLN (Persero) menyiapkan masing-masing 41,5 kVA sesuai kebutuhan PB PON di dua venue aeromodelling yang bertempat di Stadion Wania Imipi SP-1 dan GOR Aeromodeling SP-5. Kedua venue ini masing-masing diestimasi beroperasi selama 216 jam, antara 4-12 Oktober 2021. Sebanyak 48 atlet dari 12 provinsi bertanding di dua venue ini.

Arena Aeromodelling Stadion Wania Imipi SP-1 menjadi tempat pertandingan 2 nomor lomba, yakni  F2D dan F3U. Sedangkan venue Aeromodelling SP-5 10 nomor lomba, yakni OHLG Putra, OHLG Putri, F1A Putra, F1A Putri, F2C, F3R,F3R INA, F3J, F3J INA, dan F1H.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat,  Abdul Farid, menegaskan bahwa dirinya menjamin pasokan listrik  yang andal untuk menyukseskan PON XX Papua, termasuk di Timika.

Saat ini sistem kelistrikan Timika memiliki total daya mampu sebesar 36,7 MW. Beban puncak selama berlangsungnya PON XX Papua diprediksi sebesar 27,6 MW, sehingga ada cadangan daya 9 MW atau 25 persen.

“Guna mengamankan pergelaran PON XX Papua, PLN UP3 Timika menyiagakan 23 unit genset mobile sebesar 5.100 KW, 8 unit trafo mobile dengan daya 2.300 KW dan 4 unit UPS mobile 700 KVA. Tidak hanya itu saja, di tiap venue PLN juga menyiapkan 9 unit UPS KAP 30 KVA dan 6 unit LBS 3W,” ungkap dia.