Ketika PSG kembali mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-43, Mbappe dan Neymar sempat terlihat beradu argumen.

Momen itu terjadi ketika Neymar hendak menaruh bola di titik 12 pas.

Mbappe saat itu terlihat ingin mengambil penalti lagi karena terus meminta Neymar menyerahkan bola kepadanya.

Setelah beberapa detik, Mbappe memutuskan mundur dengan raut wajah kecewa dan membiarkan Neymar mengambil penalti kedua PSG.

Berbeda dari Mbappe, Neymar sukses menunaikan tugasnya dengan mengelabuhi kiper Montpellier dari titik penalti.

Penalti kedua itulah yang dikabarkan menjadi penyebab perseteruan antara Mbappe dan Neymar semakin panas.

Mbappe dikabarkan sangat kecewa karena tidak bisa mengambil penalti kedua PSG dan membayar kesalahannya.

Perseteruan kedua pemain itu semakin panas setelah Neymar dilaporkan menekan tombol like sebuah cuitan di Twitter dari dua akun fanbase yang menyinggung Kylian Mbappe.

Cuitan tersebut secara garis besar berisi rumor yang menyebut Kylian Mbappe saat ini adalah ekskutor penalti utama PSG.

Dua akun fanbase tersebut secara tidak langsung juga menilai Mbappe bertindak semena-mena untuk mendapatkan keuntungan menjadi algojo penalti utama PSG dengan memanfaatkan kontraknya.

Adapun jurnalis The Guardian, Romain Molina, memiliki pandangan berbeda terkait penyebab perselisihan Mbappe dan Neymar.

Romain Molina menilai persoalan algojo penalti PSG bukan menjadi biang perang dingin antara Neymar dan Mbappe.

Namun, perseteruan kedua pemain itu muncul setelah Mbappe meminta manajemen PSG menjual Neymar.

Menurut Romain Molina, Neymar yang mengetahui hal itu sangat kecewa dan tidak senang dengan sikap manajemen PSG maupun Mbappe.

Dikutip dari Marca, Neymar bukan satu-satunya pemain PSG yang dikabarkan tidak senang dengan keputusan manajemen menjadikan Mbappe landasan utama proyek tim.