RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Klub sepakbola PSM Makassar menjadi sorotan akibat kondisi finansial yang masih bermasalah.

Kabar aukisisi pun kini mencuat di berbagai platform media sosial. Dua perusahaan besar digadang-gadang akan mengambil alih tim kebanggaan masyarakat Sulsel itu.

Yang pertama adalah PT Tiran Group yang merupakan perusahaan milik Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.

Kedua adalah perusahaan PT Jhonlin Group milik pengusaha asal Batulicin, Kalimantan Selatan, milik Haji Andi Syamsuddin Arsyad atau kerap disapa Haji Isam.

Tak hanya soal akuisisi, tim kebanggan masyarakat Sulsel itu juga diduga terlilit utang sebesar Rp5 miliar kepada Sekretaris Munafri Arifuddin, Seshie Erisoya.

Bahkan Seshie telah melayangkan surat ultimatum terakhir nomor 10/T.A/B/XII/2023, tertanggal 20 Desember 2023.

Melalui penasihat hukumnya, Muhammad Faisal meminta agar PSM Makassar untuk segera melunasi utang tersebut.

Apabila tidak dilunasi, maka PSM Makassar akan digugat termasuk membawa kasus ini ke ranah federasi tertinggi sepak bola dunia FIFA.

Tak ayal kabar itu ramai dalam perbincangan pendukung PSM Makassar. Kabar mengenai harga akuisisi kepemilikan PSM pun telah beredar luas, mencapai angka Rp605 miliar.

Namun hal itu dibantah oleh Direktur Utama PT PSM Makassar, Sadikin Aksa. Meski begitu ia mengaku kondisi keuangan PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) saat ini dalam kondisi kurang baik. Hal itu terbukti dengan adanya penunggakan gaji pemain dan staf.

Akan tetapi Sadikin mengaku sangat senang jika memang ada yang ingin membantunya dalam mengelola tim PSM Makassar.

“Kalau memang mau membantu Alhamdulillah. Berita akuisisi itu memang membesar kemarin,” kata Sadikin.

Menanggapi hal itu, Tokoh Pemuda Sulsel, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman mengaku PSM Makassar merupakan tim kebanggan masyarakat Sulsel.

Terlebih lagi, PSM Makassar pada musim lalu menjadi Juara Liga 1. Sangat disayangkan jika PSM saat ini diterpas isu finansial, padahal baru saja mendapat gelar juara.

“PSM Makassar satu-satunya tim potensial dari indonesia timur. Dan satu-satunya tim kebanggaan masyarakat Sulsel yaang berlaga di kanca sepakbola nasional,” katanya.

Terkait kabar soal PSM Makassar digadang-gadang akan diakuisisi oleh dua perusahaan besar, dirinya tak mempermasalahkan hal itu. Terlebih lagi untuk memajukan tim sepakbola PSM Makassar.

“Kenapa tidak, kita mau lihat pemain berlaga tanpa adanya beban fikiran terkait tunggakan gaji dan lainnya. Kalau sepakbola kita ingin maju, kenapa tidak?,” jelasnya.

Olehnya ia tak mempermasalahkan jika nanitnya PSM Makassar diakuisisi.

“Kita masyarakat Sulsel ingin melihat PSM Makassar bisa berlaga tanpa beban di lapangan. Kemenangan PSM adalah kemenangan rakyat Sulsel,” tandasnya.