JAKARTA – Ratusan Aremania, Pendukung Arema FC dibagi menjadi tiga kelompok dan menggelar tahlil bersama warga Kota Kepanjen di Stadion Kanjuruhan, pada Senin (3/10/2022) malam.

Baca Juga : Ratusan Warga dapat Bak Penampungan Air dari Bupati Pangkep

Kelompok pertama berkumpul di depan Tugu singa. Mereka melingkar sambil membaca surat Yasin. Ini adalah kelompok terbesar dengan lebih dari 200 orang.

Mereka memulai Tahlilan dari shalat Isya.  Dari awal hanya ada puluhan orang, jumlahnya bertambah seiring berjalannya malam. Dari bapak-bapak hingga anak-anak mereka bergabung bersama.

Rombongan kedua berkumpul di dekat masjid stadion, tepat di seberang pintu masuk utama Stadion Kanjuruhan. Sekitar 50 anak muda juga ikut Tahlilan. Mereka menyalakan lilin dalam bentuk love.

Terakhir, belasan orang berkumpul di dekat Gerbang 13, tempat utama tragedi Kanjuruhan.  Diperkirakan 50 penggemar meninggal di gerbang. Mereka juga membacakan tahlil.

Pada Senin (3/10/2022) malam, Aremania dan Warga Kepanjen berdoa.  Mereka mengirimkan doa kepada anak-anak mereka yang telah meninggal, kerabat, teman dan kolega. Mereka telah menitipkan pesan untuk penyelidikan secara menyeluruh insiden tragis ini.

125 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan dalam keterangan resmi Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Sebagian besar dari mereka meninggal karena mati lemas di stadion dan terinjak-injak dalam kericuhan.

Kericuhan bermula pada Sabtu malam (1/10/2022) dengan kekalahan 2-3 Arema FC dari Persebaya. Usai pertandingan, para penonton menyerbu lapangan dan mendapat respons polisi, termasuk menembakkan gas air mata.

Baca Juga : Pusdatin Kemenkumham Sulsel dan Tim Telkom Gelar Supervisi Layanan TI