‘’Saat ini Holi masih yang terbaik di kelasnya. Dia juga merupakan petinju terbaik nasional pada Pra PON di Ternate. Itulah kenapa kami optimis bisa pulang membawa medali emas,” kata Tawing.

Meski begitu Tawing menyebut bukan berarti petinju lainnya tak dibebani target di tanah Papua. ”Tetap ada terget. Tapi kita juga harus realistis. Sebab kekuatan petinju amatir di Indonesia hampir merata,” katanya.

Di PON kali ini, Sulsel meloloskan lima petinjunya. Selain Holi, Sulsel juga berharap Hindriawati Haer yang main di kelas 54 kg putri, bisa pulang membawa medali.  Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)  Universitas Negeri Makassar (UNM) ini satu-satunya petinju putri andalan Sulsel.

Sulsel juga mengandalkan tiga petinju lainnya bisa mendulang medali. Ketiganya merupakan prajurit TNI Angkatan darat (AD). Masing-masing Daud Fairyo, kelas 64 kg, John Yambe kelas 75 kg,  dan haris Monga kelas 91 kg.

Sejak tiga minggu lalu tim Sulsel tengah menjalani pemusatan latihan di Hotel Grand Sayang. Mereka dilatih oleh dua pelatih senior sejak 2018 lalu. Keduanya adalah Albert Lala’ar dan Dufri Masihor. Nama terakhir adalah mantan petinju Sulsel dan Indonesia. Anggota TNI AD yang bertuga di Kodam XIV Hasanuddin ini juga peraih medali emas SEA Games. Rencananya tim tinju Sulsel terbang ke Papua pada 2 Oktober mendatang.

Di Papua nanti cabang olahraga tinju dipertandingkan pada 5 – 14 Oktober 2021 di GOR Cendrawasih Apo di Jl. SAM Ratulangi, Kota Jayapura.(**)